Sabtu, 28 Juli 2012

#cerpenpeterpan, sang penghenti waktu (insp, lagu peterpan - kayalan tingkat tinggi)



Seperti biasa. Di akhir pekan seperti ini aku selalu datang ketempat ini. Tempat yang nyaman. Sebuah kafe yang tidak terlalu ramai, Tapi juga tak sepi. Aku selalu bisa menikmati saat saat seperti ini. Saat yang relax ditemani segelas coklat panas.kunikati Menikmati detik-detik yang berlalu. Setiap waktu yang berjalan. 

Namun...

Seketika waktu berhenti. Mata itu. Mata yang memancarkan cahaya. Serasa tak berdaya ketika tatapan itu menembus jantungku. 

Gadis itu. Dengan mata yang memancarkan cahaya berkilau. Kecantikannya begitu mengagumkan, melemahkan aku melihat tatap matanya. Ia duduk di meja dekat tempatku duduk. Mungkin hanya berjarak sekitar 3 atau 4 meter. Tak sedetikpun terlewat untuk menatap wajahnya. Terfikir. Kalau saja bisa kusimpan wajahnya. Ia sedang bersama seorang temannya kurasa. Tapi aku tak begitu memperdulikan apapun lagi saat ini.

Pikiranku mulai melayang meninggalkan tubuhku. Tubuhku yang sudah kaku tak bisa beranjak dari bangku cafe ini. Melayang mendekatinya. Seketika tempat ini berubah. Tempat indah dimana hanya ada aku dan dirinya. Dia sudah berada disampingku. Saling bertatapan, Kugenggam tangannya. Dia milikku. Gadis cantik ini miliku. 

Kusadari khayalanku begitu tinggi saat aku kembali terhempas kebumi. Kembali pada ragaku. seorang pelayan cafe menanyakan apa aku ingin memesan minuman lagi. Tak sadar kalau aku sudah berjam jam disini hanya dengan memesan segelas coklat panas.

Gadis itu masih disana. Bersama teman-temannya. Sesaat sepertinya ia menoleh ke arahku. Pandangan kita bertemu. Namun sedetik kemudia ia bangkit dari tempat duduknya. 

Mau kemana dia? Hei, dia kesini. Berjalan ke arahku.

"Hai, aku luna." Sapanya. Mengajakku berkenalan.

Kamis, 26 Juli 2012

my draw

Ah, jadi pengen share gambar gambar buatan gue. jelek sih tapi yasudahlah.

cekidot!!


gambar yang ini.  gue bikin udah lumayan lama. semacam ngegambar diri sendiri gitu.. hehehe...


Berhubung gue suka banget sama komik bleach, jadi iseng-iseng gue gambar ini. gak mirip sih. tapi ya lumayam lah :)




dan sebenernya masih banya lagi gambar gambar gue. berhuung filena ada di hape semua dan gue gak punya kabi\el data. jadi susah lah semua urusan. :( 

lain kali bakal gue masukin lagi gambar2 gue yang lain. 

Selasa, 24 Juli 2012

memori saya dimulai dari sini

ah, gue mulai lupa sama konsep blog ini mau jadi blog macam apa.

tapi sepertinya. setelah membaca salah satu buku di gramedia barusan.(iya gue baca gratis, makanya gak gue sebutin judul bukunya) dia bilang.

 "gue pengen nulis blog, semacam rekaman apa yang udah gue lakuin, atau bisa disebut juga buku harian."

bener juga kalo gue pikir. gak ada yang salah sama yang namanya nulis buku harian. toh, setidaknya beberapa tahun lagi. saat gue mulai dewasa. gue dapat membaca lagi apa yang telah gue alamin, di masa lalu. bnayak kan kenangan yang telah kita lupain. saat kita semakin dewasa.


menulis buku harian juga bisa jadi pelajaran. saat kita melakuan kesalahan, buku harian dapat mengingatkan kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.


 agak terlambat sepertinya, di umur gue yang udah menginjak dua puluh. gue udah termasuk dewasa kan ya? tapi selalu ada saatnya untuk memulai.


rekamlah kenanganmu, jangan lupakan dan jadikanlah pelajaran.

Selasa, 17 Juli 2012

Gue dan rasa malas

sebenernya gue agak bingung mau nulis apa, tapi setelah ditimbang timbang akirnya memtuskan buat nulis.

kalau kalian pengen tau (dan kayaknya kagak) gue ini orang yang hoby banget nulis cerita bersambung. ada satu cerbung gue yang judulnya "looking for happy ending". dan itu udah lama banget gue mulai. sebenernya sih ceritanya gak panjang panjang amat. dan simple. mengisahkan seorang remaja bernama kevin yang mempunya sifat penyendiri, seorang yang menikmati dunia dengan caranya sendiri. nah cerita itu sampe sekarang mentok di chapter 7. masalahnya bukan sama si kevin ini. tapi pada gue, sebagai penulis yang moodnya naik turun, mood nulis gue selalu kalah sama males. dan itulah kendala terbesar sorang penulis.

"rasa malas"

konsistensi itu bener bener di perluin oleh seorang penulis, karna itulah yang dapat menyelesaikan apa yang udah di mulai. biasanya kan orang semangat banget memulai sebuah cerita, dengan ide ide briliant di kepala, tapi selalu berakhir di tengah jalan karena malas.uge nulis postingan ini juga sebenernya buat motivasi diri gue sendiri. gue harus mengalahkan rasa malas itu dan menyelesaikan apa yang telah gue mulai. dan gak panjang lebar lagi, gue mulai males, bignung mau nulis apa lagi. gue udahin postingannya sampe disini,


Gak jelas? iya emang.. gue juga gak ngerti ama apa yang gue tulis ini. 
.. 


nb: di postingan selanjutnya gue mau nulis buat kompetisi blog #becauseitsme, yang hadiahnya Sony VAIO E14P. semoga aja gue menang #amin 

Sabtu, 07 Juli 2012

Pesan Singkat Untuk Putri. (cerpen)

Cerpen in sebenernya udah pernah gue masukin di blog gue yang lama. tapi kayaknya lumayan kalo gue posting di blog gue yang ii. kisah ini, kisah yang gue alamin selama masa sekolah. langsung ajah..

cekidot!!!

Kulihat senyumnya saat ia berpapasan denganku, diantara teman temanya ia melihat langsung kemataku walau hanya beberapa detik, tapi itu cukup untuk membuatku tercengang. Aku adalah orang yang sudah lama mati rasa, Aku hanyalah penyendiri yang tak pernah bisa mengatakan apa yang kurasa kepada siapapun secara langsung. Aku hanyalah seorang penyendiri yang hanya bisa memandang dari jauh, memandang kerumunan orang-orang dengan kesibukannya masing-masing. Aku adalah seorang yang selalu merasa cukup untuk tersenyum sendirian, aku adalah seorang pengagum rahasia.

Mata itu, mata itu telah membuat garis melengkung di bibirku, memberikan detak-detak tak biasa di jantungku. Aku mengagumi  bagai mana caranya tersenyum, sangat indah meski bukan di tujukan untukku. Aku mengagumi bagai mana caranya memandang ceria saat teman-temannya membuat lelucon. Aku selalu mengagumi apapun yang ia lakukan, meski tak satupun yang ia lakukan itu untukku.

Aku heran, bagai mana bisa ia muncul di depanku bahkan saat aku menutup mata, bagaimana ia bisa selalu membuatku tersenyum saat melihatnya. Aku selalu heran bagaimana ia bisa memberhentikan waktu saat aku melihatnya tertawa. Tapi aku harus sadar bahwa waktu terus berjalan.

Setiap hari aku berusaha datang pagi-pagi sekali, duduk di koprasi yang berada di dekat gerbang sekolah agar aku bisa melihatnya melewati gerbang itu, setiap jam istirahat aku tidak langsung keluar, aku menunggu di kelasku, memandang keluar jendela untuk melihatnya lewat. Aku selalu mencari kesempatan agar bisa melihatnya atau kalau beruntung aku bisa berpapasan dengannya.

Setahun sudah berlalu sejak pertama aku melihatnya. Sudah setahun pula berlalu sejak aku mulai menyukainya. aku mengetahui namanya, bukan karna aku bertanya langsung padanya, bahkan aku tidak berani bertanya ke teman-temannya, aku hanyalah seorang pengecut. Aku mengetahui namanya karena keberuntungan, aku mendengar teman-temanya memanggil dia “Putri” ya, namanya adalah Putri. Sedangkan namaku, ah, namaku tidaklah penting. toh, tak pernah ada yang memanggil namaku selain keluargaku.  Kalian boleh memanggil ku dengan sebutan apa saja.

Aku adalah siswa kelas tiga SMK yang sebentar lagi akan lulus sekolah, ujian sudah kulalui. Itu tanda bahwa sebentar lagi aku tidak akan bisa melihatnya lagi, akan sulit untuk dapat melihatnya tersenyum, akan sulit membuat garis lengkung itu lagi tercipta di bibirku saat melihanya. entah kekuatan apa yang membuatku tiba-tiba berpikir untuk meminta nomor ponselnya. Berharap aku bisa berhubungan dengannya melalui dunia maya sebagai teman ngobrol. Tapi, HEY, aku bahkan belum pernah menyapanya!

Di suatu pagi, guruku memberikan selembar kertas. kertas yang di peruntukan siswa yang akan segera menjadi alumni. Aku dan semua siswa kelas tiga lainnya harus memasukan data diri di kertas itu, dan juga ada bagian yang mengharuskan memasukan data diri adik kelas sebagai orang yang dapat dihubungi untuk mengetahui informasi dari sekolah. Terbesit di pikiranku untuk memasukan nama putri di bagian itu, ini mungkin adalah suatu kesempatan, sebuah alasan yang tepat agar aku dapat meminta nomor ponsel Putri. dengan alasan, sebagai perantara aku dengan informasi di sekolah. ya, ini adalah alasan yang sempurna.

Masalahnya sekarang bagai mana aku dapat mencari kesempatan yang tepat untuk bertemu dengannya, dan bilang, “Hei Put, boleh aku minta nomormu untuk data siswa yang dapat di hubungi alumni?” ya, bahkan sebelum mengatakannya aku sudah tau kata-kata itu sangat payah. Tapi itulah yang kukatakan saat aku berhasil mengumpulkan keberanian dan dapat moment yang tepat. saat ia lewat di depan kelasku bersama seorang temannya. Tak pernah terbanyangkan sebelumnya, aku berhadapan dengannya. orang yang sudah setahun ini kusukai dan hanya bisa memandang dari jauh. momen paling menegangkan dalam hidupku. Bahkan lebih menegangkan dari pada saat aku mendaki sebuah tebing terjal di acara pramuka dulu. Kejadiannya sangat singkat. Aku menyapanya, dan menjelaskan tentang selebaran itu. Meminta nomornya lalu pergi. Aku juga tidak pernah menyangka kalau dia ternyata mengetahui namaku. Itu adalah hal sangat membahagiakan, hal sederhana yang dapat membuatku tersenyum seharian.

Sepulangnya, saat aku berada di bis menuju rumahku di tangerang, aku memberanikan diri untuk mengiriminya pesan singkat. Dengan gugup aku menuliskan “Hey.” lalu kukirim, Dan beberapa menit kemudian ponselku berbunyi menandakan sebuah pesan telah masuk. 
Putri membalas.
 “siapa ini?” aku baru ingat, dia memang belum tau nomorku dan aku juga tak menyebutkan siapa diriku di sms pertamaku itu. Lalu kubalas dengan cepat “saya **** ”, aku adalah tipe orang yang cepat dalam membalas SMS. Dan dia adalah tipe orang yang membalas sms dengan cepat walau singkat. “oh, kak ****, kenapa kak?” dan mulai saat itulah, setiap hari kita berkirim SMS, membicarakan hal hal yang sebenarnya tidaklah penting atau pun serius, aku selalu berusaha membuat lelucon lelucon di setiap pesan singkat yang sebenarnya sangat panjang, walaupun aku tau banyak leluconku yang garing. ia selalu membalas pesan singkat itu dengan sangat singkat. Aku tak pernah mempermasalahkan SMSnya yang sangat singkat itu, karena walau singkat ia terus membalas, di pagi, siang dan malam

Kita sering berkirim SMS, tapi saat berpapasan disekolah kita hanya saling memberikan senyum, tak pernah sekalipun duduk berdua untuk sekedar berbincang. Itu terus terjadi bahkan sampai aku lulus dan meninggalkan sekolah. setidaknya, walaupun sudah lulus aku dan putri terus berhubungan lewat pesan-pesan singkat setiap harinya. Pagi, siang dan malam.

Satu hal yang aku ketahui tentang Putri. ia adalah orang yang memiliki kebiasaan untuk tidur sangat larut malam atau bahasa kerennya “insomnia”.
Walaupun aku bukan tipe orang yang bisa tetap bermata segar saat malam tapi aku selalu berusaha untuk menemaninya SMSan sampai ia tertidur.

          Aku juga mengetahui kalo Putri memiliki seorang pacar, aku tidak mengenal pacarnya dan aku juga tak pernah berusaha mencari tau, aku menyukai putri dan hanya itu, tak ada sedikitpun terbesit di pikiranku ini unuk berpacaran dengannya, aku selalu merasa cukup denan terus berkirim SMS dengannya setiap hari.
          Menyukai putri juga membuatku seperti mati rasa kepada wanita lain. Sebenarnya aku ini bukanlah orang yang jelek, yah, menurut pendapatku sendiri sih begitu, beberapa wanita bahkan pernah memintaku untuk menjadi pacarnya. Bukan hal sulit untukku untuk sekedar mencari teman jalan, menonton ke bioskop, atau hal hal lain, tapi aku selalu menolak wanita-wanita yang datang kepadaku, bukan karena mereka jelek atau mereka orang yang tidak menyenangkan, malah bisa dibilang mereka itu cantik dan sangat asyik. Aku menolak mereka karena aku tidak mencitai mereka. Ya, aku adalah tipe orang yang tidak mau menjalin suatu hubungan tanpa perasaan. Semua perasaanku telah tersita seluruhnya untuk Putri.

Putri, putri dan putri, nama itulah yang selau muncul di hari-hariku, selalu melihat wajahnya bahkan saat aku menutup mata, selau mendengar suaranya bahkan dalam kebisingan. Sering kali aku sering salah menyebut nama saat membalas pesan dari wanita lain, aku menyebut namanya, putri. Sebuah mantra ajaib yang melilitku. Melilitku dalam hari hari yang hanya di penuhi oleh nama itu. “putri” kata yang selalu kusebutan di hatiku.

putri memiliki panggilan yang khusus untukku, ia memanggilku "jack" tentu saja itu bukan namaku, ia begitu menyukai karakter jack sparrow pada film pirates of caribbean, menurutnya aku mirip dengan tokoh itu. aku suka di sebut dengan panggilan itu, karena hanya putri yang memanggilku seperti itu. dan tentu saja, aku juga memiliki panggilan khusus untuknya.
Setahun berlalu sejak kelulusanku di sekolah tampat aku dan ia bertemu. Itu berarti dua tahun sudah aku menyukainya dan tidak pernah menyebutkan nama lain di hatiku selain dia. Dalam suatu keadaan aku berpikir, “apa aku harus terus begini, menyebut namanya yang bahkan tidak hadir secara nyata di hadapanku, selalu memikirkannya yang belum tentu memikirkanku, apa kah selamanya aku harus begini?” dan saat itu aku melihat seorang wanita, ia lebih dewasa dariku, dan terlihat sekali kalau ia menyukaiku. Muncul di pikiranku, mungkin aku bisa mengganti nama putri di hati ini dengan memasukan nama lain, dan wanita itu sebut saja bernama Vina.

Suatu malam, vina memintaku untuk menemaninya pergi ke acara pernikahan temannya, saat yang bagus untuk move on, setidaknya begitulah nioat awalku, tapi tetap tak bisa, aku tak pernah bisa menahan diri untuk tidak membalas sms putri, tak sebentarpun. Selesai dari acara pernikahan temannya. Aku mengajak vina untuk berjalan-jalan sebentar, malam itu udara agak dingin, aku memberikan jaket yangku pakai kepada vina. Walaupun aku tidak menyukainya aku adalah orang yang paling tidak bisa melihat wanita merasa tidak nyaman. Kami berhenti di sebuah taman. Dan duduk membicarakan hal hal yang menyakut perasaan. terlihat kalau si vina ini menyukaiku, dan malam itu aku mengatakan hal yang sebenarnya sangat melawan prinsipku sendiri yang sudah lama kutanamkan di pikiran dan hatiku. Aku memintanya untuk menjadi pacarku, kata-kata yang sebenarnya sangatlah tidak romantis. Sebuah kata yang keluar begitu saja dari mulut tanpa hati. Di sela pembicaran yang sensitive itu aku menyelipkan sebuah pertanyaan tidak serius. 

“Kalo gitu kita pacaran aja” kataku,

vina terdiam sejenak dan kemudian berkata “pacaran?” .

“iya, kamu mau gak jadi pacar aku?” ulangku, lalu vina memberikan anggukan tanda setuju. Dan sejak saat itu kami berdua menjalin hubungan yang di sebut pacaran. Tidak terpikirkan olehku, aku akan berpacaran dengan wanita seperti dia, umurnya 4 tahun lebih tua dariku, jelas ia lebih dewasa, tapi wajahnya tidak ia memiliki wajah yang cukup cantik kurasa.

Saat bersama vina aku berharap bisa melupakan nama Purti yang selalu ada di hatiku, berharap ia bisa menumbuhkan sebuah perasaan yang dapat menutupi perasanku terhadap putri walau tidak menghapusnya. Tapi itu ternyata tidak semudah yang di bayangkan. Nama Putri tetap saja muncul banyangannya, senyumnya yang indah. Selalu muncul di kepalaku.

Rumah vina sangatlah dekat dengan tempatku bekerja di Jakarta. Otomatis setiap hari bisa bertemu, setiap malam aku kerumahnya, mendengarkan ceritanya, keluhannya, dan kata kata cintanya terhadap ku. Ia sangat menyayangiku.

Tapi aku tidak. 
Walaupun begitu aku selalu berusaha menjaga perasaannya, tapi satu hal yang tidak bisa kutahan dan mungkin membuatnya jengkel adalah. Membalas sms dari putri.

Aku selalu membalas SMS putri dengan cepat, bahkan saat aku jalan dengan vina, kurasa vina mengetahuinya, dan aku juga tak pernah menutupinya, dari awal kita pacaran aku sudah bilang ke dia, putri adalah temanku saat SMK, yang aku tidak bilang adalah aku menyukainya dari dulu sampai sekarang.

dua bulan sejak kami mulai pacaran, nama putri tidak pernah menghilang, aku tidak pernah tahan jka harus tidak membalas SMS dari Putri. dan lama kelamaan Vina berubah menjadi wanita yang egois, aku selalu menuruti keinginannya, apapun yang ia minta kecuali dua hal, yang pertama adalah saat ia memintaku untuk menikahinya, dan yang kedua adalah untuk tidak membalas SMS dari Putri.

Vina memintaku menikahinya, ia sangat takut kehilanganku, bagiku sebenarnya wajar ia ingin menikah, umurnya sudah 23 hampir 24 tahun, dan itu usia yang wajar bagi seorang wanita untuk menikah. Tapi aku hanyalah bocah berusia 19 tahun yang belum siap secara mental dan financial. Dan juga yang terpenting. Aku belum bisa mencintainya.

Tidak membalas SMS dari putri sehari saja bisa membuatku gila. SMSnya bagai narkoba bagiku, terus menagih. Tak pernah sedetikpun aku bisa berhenti menyukainya, karena ia adalah orang yang selalu kupikirkan mulai bangun tidur hingga ku tertidur lagi. Dialah orang yang selalu kubayangkan ada disampingku. Dialah segalanya bagiku.

 Tiga bulan berlalu sejak hubunganku denan vina dimulai, dan dalam tiga bulan aku sudah tau sifat aslinya yang egois, ingin menang sendiri dan matre. Aku rasa ini semua cukup dan akupun memutuskan  hubungan dengan vina dam memulai hari hari sendiriku lagi hanya di temani oleh pesan pesan singkat dari Putri.

Aku mencintainya, ya aku memang mencintainya, ini lebih dari sekedar suka, entah mengapa aku juga heran, mengapa aku bisa mencintai wanita yang hanya muncul di inbox handphone dan jejaring social facebook ku saja. Aku heran bagai mana ia bisa membatku tersenyum seharian saat ia membuat lelucon mengenai diriku, khawatir saat ia bilang sedang ada problem, sedih saat mengtahui ternyata ia sudah tidak memiliki sosok ayah. Aku heran mengapa ia bisa membuatku seperti ini.

Dalam hati aku berusaha mengumpulkan keberanianku untuk mengajaknya bertemu, untuk sekedar makan atau nonton,  tapi ia selalu menolak dengan berbagai alasan, alasan yang kadang tidak terlalu masuk akal, saat itu ia sudah putus dengan pacarnya yang dulu dan Aku sekarang berani untuk mulai mengatakan perasaanku dengan nada-nada yang tidak begitu serius, meski sebenarnya muncul dari lubuk hati yang paling dalam, menyatakan rasa suka ku, dan puncaknya aku mengakui kalau aku orang yang menyukainya semenjak di sekolah dulu, cinta pada pandangan pertama. Menyatakan secara serius.

Tapi reaksinya tidak pernah serius, ia tidak pernah menanggapi itu dengan serius, ia membalas smsku yang panjang lebar hanya dengan kata kata tidak serius, dan itu membuatku jengkel. tapi tetap saja tidak menghilangkan rasa cintaku. Tidak menghilangkan rasa tergila-gilanya diriku terhadapnya.

Aku mulai mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya walau aku sadar itu mustahil, tapi setidaknya aku mulai untuk tidak mengiriminya SMS duluan, tapi aku tetap tidak bisa menahan kalau tiba tiba ia mengirimiku pesan duluan.

beberapa bulan berlalu sejak aku menyatakan perasaanku terhadapnya, aku sudah beberapa kali mencoba mengajaknya ketemu. Tapi ia tetap menolak dengan berbagai alasan. Ia menolakku. Ia selalu menolakku. aku heran apa yang ia pikirkan, ia mengetahui bagai mana aku menyukainya, dan dia secara tidak langsung sudah menolakku, aku sering bertanya bagai mana perasaanya terhadapku dan ia selalu menjawab tidak tau.

Disuatu malam, saat membuka jejaring social facebook ku , aku mencoba melihat profilnya untuk sekedar mengirimkan wall, tapi malam itu adalah malam yang membuatku seperti mendapatkan pukulan mematikan dari atlet silat, terdapat sebuah kiriman di wall facebooknya. Status berpacaran dengan *****, udara searasa lenyap di sekitarku, aku tidak bisa bernafas, semuanya berputar, mataku terasa perih, tapi sebuah senyum tergaris di bibirku, sebuah senyuman yang muncul begitu saja, sebuah senyuman yang tidak seharusnya ada disaat ini. Dan saat itu pula tanpa membuang waktu aku mengiriminya pesan singkat yang berisikan kekecewaanku terhadapnya, aku agak sedikit berbelit-belit dengan kata-kataku, aku langsung memutuskan hubungan pertemanan dengannya di facebook da memblokirnya, aku juga meng-unfollow twitternya, aku menghapus nomor ponsel nya, aku gila, aku kalap, dan aku hancur, aku kecewa kepadanya bukan Karena ia berpacaran dengan orang lain, bukan karna ia tidak menyukaiku, terlebih aku kecewa karena aku harus mengetahui kenyataan itu sendiri, kenapa ia tidak pernah bilang kalau ia sedang dekat dengan seseorang. Kenapa dia tidak pernah bilang ada pria yang memintanya menjadipacarnya, kenapa ia tidak bilang padaku kemarin, kenapa ia tidak bilang sore itu saat kita berkirim pesan singkat.

Aku selalu sadar bahwa cintaku ini hanyalah bertepuk sebelah tangan, apa yang selalu kupikirkan, hehe.. berharap dia suka padaku yang hanya ia kenal lewat pesan singkat, kurasa dia tak sebodoh aku .dan sekarang aku sedang mencoba melupakannya , secepatnya,

Ini adalah untuk pertama kalinya aku merasakan sebuah tekanan didadaku, mengoosongkan udara di paru paruku, ini untuk pertama kalinya aku sakit hati.

Dan kurasa aku harus mengakhiri ini semua, aku harus berhenti memikrkannya. Aku harus berhenti berkirim pesan dengannya. Sebuah kisah manis yang terjadi di hidupku,

Setiap manusia memiliki kisahnya masing masing, setiap kisah memiliki akhir, entah bahagia atau tidak. Mungkin untuk kisahku yang ini bukan lah kisah yang bahagia, tapi aku kenudian berfikir ini belum berakhir, aku harus terus melanjutkan kisahku sampai aku mendaatkan akhir yang bahagia untuk diriku.

Putri, wanita yang selalu ada di pikiran dan hatiku. Putri, wanita yang aku cintai entah mengapa. Walaupun aku merasa sangat kecewa dan marah, tapi itu tidak pernah cukup untuk memuat diriku membencinya, itu tak pernah cukup untuk menghilangkan rasa cintaku, aku tak pernah menyesal telah mengenalnya, aku tidak pernah menyesal telah menyukainya, aku tidak pernah menyesal telah mencintainya. Ya, aku tak pernah menyesalinya,. Sedikitpun tidak. Karena buatku mencintainya adalah hal terbaik yang pernah kulakukan.


is this the end...
           From Jack to Ezy

Selasa, 03 Juli 2012

MUSIK YANG SELALU NEMENIN GUE


Musik adalah salah satu bagian hidup gue, gimana dengan elo?
Pernah gak sih sehari ajah kalian gak dengerin musik? Kalo gue sih nggak. Gue ini hoby banget sama yang namanya dengerin musik, dan karena itu gue pengen banget jadi penulis. Entah apa hubungannya gue juga gak tau. Tapi yang pasti gue selalu nyetel musik disaat seneng, sedih, galau kalut, depresi, seteres... Oke, kayaknya terlalu banyak hal negatif yg gue alamin dari pada yg positif. Tapi bukan itu intinya. Gue ini bukan orang yg pandai bersosialisasi, gue lebih suka nyendiri Dan dengein musik. Gue punya pemikiran, “gue gak bakal pernah ngerasa sendiri selama gue masih punya musik dan tuhan pastinya”.

Masalah selera musik, gue agak kacau dalam hal itu. hampir semua jenis musik gue suka (kecuali melayu dan komplotannya). Gue suka dengerin musik dari mulai yg beraliran japanese rock kayak The Gazette, jazz kayak alicia keys sampe yg country kayak tylor swift, dan maka dari itu sekarang gue bikin band yg beraliran 'metalcore' bareng dony dan abdi. Agak gak nyambung emang. Tapi itulah, Selera musik gue emang kacau.

Di band, posisi gue itu bassist dan vocal, si dwi posisi drum, dan si deny pada posisi kiper. Kita bertiga emang udah ngeband dari smp. yg awalnya selalu bawain lagu pop, kayak ungu, peterpan dan sejenisnya sampe sekarang mulai membawakan lagu lagu dari Bullet For My Valentine, Bring Me The Horizon, Waking the Cadaver. Dan masih banyak lagi.  nama band pertama gue dulu itu SOANK BAND. Percaya atau tidak. Ini bukan fiktif belaka. Ya, soank. Entah apa yg ada di pikiran kita waktu itu. Kayaknya nama soank band itu nama ter-keren yg pernah kita pikirkan. Ada kemungkinan, waktu itu otak kita pada bocor alus sampe ngasih nama band kayak gitu.

Pernah suatu ketika, saat kita manggung, si MC memanggil kami.

"Yak, berikutnya. Penampilan dari...." Hening sejenak... "Penampilan dari, aduh yg bener nih? Gak tega gue ngomongnya. Penampilan dari SOANK band!"

Alhamdulillah, band gue sukses membuat orang orang ngakak. mungkin kalo gagal dengan band, kita masih bisa banting setir jadi grup lawak.

Tapi nama Soank band hanya bertahan sampe kita lulus SMP. Setelah sukses menabal otak yang bocor akhirnya kami menemukan nama yg cocok untuk band kami, band dengan aliran keras seharusnya punya nama yang sangar. Diputuskan. Nama band gue jadi "BLACK BUTTER COOKIES"

 Behhh... Serem gak tuh?

"........" #KemudianHeningSelamaBerabad2

Oke, nama baru band gue juga gak ada serem seremnya, malah kita dari pada band, lebih mungkin dikira merek kue lebaran. Tapi apalah arti sebuah nama.

Mempunyai band beraliran keras itu memberikan beberapa efek positif buat gue. Karna gue ini orang yang rentan galau, gue suka menumpahkan kegalauan itu lewat teriakan. teriak-teriak didalem studio itu hukumnya halal. Jadi gue dapat melepas emosi dan melegakan dada ini dari semua kegalauan yang ada #halah #apasih

Jadi, di saat sepi, disaat gak ada orang yang bisa membantu gue melepaskan diri dari kesendirian, gue bisa dengerin musik. Menikmati hidup melalui nada nada indah. Melihat dunia sekitar seolah mereka hanya film, dan kita hanyalah penonton yang keberadaannya tidak disadari oleh para pemeran film tersebut.

Lo ngerti gak apa yang gue omongin barusan? Kalo gue sih kagak. :|
Intinya sih, musik yang selalu bisa nemenin gue kapan pun dimanapun.

 Disini aderlangga, pamit…

Senin, 02 Juli 2012

TRIO BRENGSEK

Saat  kayak gini nih, saat yg paling enak buat nulis postingan. Keadaan tenang, di tempat terpencil yg sedikit lembab, gue berjongkok dan mengeluarkan tenaga dalem.. Eh, bentar..
"Ngggkkkhhhh"
*plung*

Oke gue lanjutin. Hemm... Mungkin lebih bijak kalo gue skip bagian ini. Dalam keadaan yg memerlukan konsentrasi tinggi ini gue jadi inget tentang sahabat-sahabat gue. ya, gue juga kurang ngerti kenapa inget di saat kayak gini, tapi yasudahlah, insipirasi itu datang dimana saja dan kapan saja kan?
Sahabat, menurut gue sahabat adalah level tertinggi dari sebuah pertemanan, seorang sahabat bukan hanya mengenal diri lo tapi seorang sahabat bisa adalah orang yg dapat memahamin lo serumit apapun diri lo. Dan beruntunglah mereka yg udah punya sahabat, karna mencari sahabat itu benar2 bukan hal yg mudah seperti membalikan truk pasir.  Mencari sahabat itu bagaikan mencari jerami di tumpukan jarum, dan gue mau pamer adalah termasuk orang yg beruntung tersebut, memiliki dua orang sahabat yg binal baik sama gue, dan juga insyaallah gue selalu bisa jadi sahabat yg baik buat mereka.
Dua sahabat gue itu bernama... Umhhh... Samarin gak ye namanye?
Oke gue samarin aje, yg pertama itu dony, mahluk yg satu ini adalah manusia paling keras kepala yg pernah gue temuin, dia itu kepala batu. Pernah sekali gue aduin palanya sama tembok, temboknya yg retak, sedangkan kpala dony cuma mengalami pendarahan ringan dan koma 3 minggu. Tapi seenggaknya Eksperimen gue itu ngebuktiin orang yg keras kepala belum tentu kuat kepalanya kalo di getok benda keras lainnya, mungkin seharusnya sih gue mendapatkan hadiah nobel untuk eksperimen gue ini. Balik lagi ke dony, sampe mana ya? Oh iya sampe si dony nikah dan hidup bahagia selamanya...

Bukan!!!

Jadi, dony itu bisa di bilang orang yg paling dewasa dalam bersikap di antara kita bertiga yg kalo orang lain liat kayak anak playgroup kena drop out.
Yg kedua tuh namanya... Namanyaaa.... Gue bener2 bingung kalo harus bikin nama samaran, gue kasih nama yg bagus, nanti kalah keren gue, ini kan blog gue, masa nama gue paling jelek, kalo mereka gue kasih nama yg jelek kan gak asik juga.
Oke deh, sebut saja namanya abdi. Abdi ini di antara kita bertiga bisa dibilang orang yg paling konyol lahir batin. Dari smp tuh dia paling jago kalo masalah cari pacar, bertolak belakang banget sama gue yang... Ah sudahlah...
Kalo masalah kelakuan dan ke kanak2annya si abdi ini bodohnya seimbang sama gue.
Kita bertiga tuh sahabatan kayak naruto dan spongebob, gue tau mereka tuh bukan dari satu film yg sama dan gue juga tau kalo spongebob itu pasti gak kenal sama naruto, yg gue gak tau. knp juga gue pake mereka sebagai contoh persahabatan. (Nah lo, terus kenapa juga gue tulis?) Sudahlah mungkin ini efek dari pemanasan global yg bikin otak gue makin kacau.
dimasa smp kita bertiga punya julukan, dan julukannya adalah...
Trio brengsek, behh.. Cadas, Untung bukan trio macan atau trio kwek kwek.  Ya, trio brengsek, julukan yg kita dapet setelah menganiyaya kepala tidak berdosa di jalan. Lu mungkin mikir gaya kita kayak preman, petantang petenteng, ngerokok ngerokok, malakin anak sd, guling-gulingan di jalan.  mungkin iya mungkin tidak, tanyakan saja pada orangnya langsung (lah kan gue orangnya?)... Dan jawabannya kagak. Jadi kita dapet julukan kayak gitu di suatu sore yg tenang,
terlalu tenang......
Jam pulang sekolah udah bunyi waktu itu, anak anak smp kita udah pada keluar, pulang kerumah masing2, gue dan abdi gak langsung pulang, kita kerumah dony dulu. Rumah dony itu deket banget sama sekolah. Bisa dibilang, kepleset guling guling juga sampe. Nah dari sini ceritanya dimulai... Bentar bentar, kalo ceritanya baru di mulai dari tadi gue ngapain ya? Hemmm...
*krik*

Oke jadi gini, saat semua sangat membosankan. Kita bertiga keluar entah kemana, gue juga agak lupa, yg pasti waktu itu kita naik motor bertiga (ya bertiga) kita naik motornya abdi. Motor legendaris. MOseGE (motor setengah gede) yg tidak lain tidak bukan, adalah RX King'94, motor yg biasa di pake sama jambret karna tarikannya yg sudah teruji.
Nah, Lagi santai santainya jalan, boncengan bertiga (hemmm... Bertiga) kita ngeliat anak dari sekolahan kita juga, lagi jalan sendirian di daerah sekolahan. Sebut saja arief. Dia itu anak paskibra, kacamata tebal selalu menempel di wajahnya. Dari belakang, muncullah otak jahat di pikiran kita bertiga. Dg sedikit koordinasi, abdi mulai memperlambat motornya, dari belakan agak mendekati si arief ini. Dan saat mendekat, abdi menambah kecepatan motor dg seketika,  ketiga tangan kami menjulur, mengelus perih kepala bagian belakang arief (baca : nabok). dalam waktu spersekian detik, kepala tidak bersalah itu mendapatkan tiga elusan perih (baca : tabok) di kepala bagian belakangnya.
Plak!
Plak!!
Plak!!!
"Woi sialan lo , Trio Brengsek". Teriak arief dengan nada murka. Dan dari situlah, trio brengsek muncul.
Persahabatan yang terjalin sejak masa SMP tidak berakhir begitu saja walau terpisah jarak. Gue yang melanjutkan sekolah di Jakarta, dan mereka di tangerang, tetapi terikat oleh sebuah tali yang bernama persahabatan, jarak bukan masalah.

Sedaappp… itu barusan gue loh yang nulis, gak minta bantuan Mario teguh… beneran (^_^)v

Dan sekian postingan dari gue. Lain kali bakal gue certain pertemuan pertama tiga sekampret ini dan juga pengalaman pengalaman kami yang lumayan absurd.

Dengan cintah… bubay…… (yang mau muntah, sekarang udah di bolehin)

OPENING

Oke, gue mulai Blog ini dengan bismillah.

“Bismillah.”

Nama gue adam erlangga, kalian bisa panggil gue Oliver. ya, gue gak tau bagian mana dari nama gue yang bisa di jadiin nick name itu, temen gue juga gak ada yang pernah manggil gue dengan sebutan itu, tapi gue suka nama itu, dan ini blog gue. Suka suka gue dong ya? Okesip…
Lo gak suka? Terus masalah gitu buat gue?

Ummhhh… sory, gue agak nyolot dipostingan pertama gue ini. Sebenernya sih gue itu anak yang baik hati, tidak sombong dan rajin nyongkel tabungan. Bagai ‘katak dalam botol’ gue hanya bisa memandang dunia luar dari balik lapisan botol plastik transparan yang tipis, namun tak kuasa gue tembus…

Sedaaappp…

Terlebih, muka gue emang mirip katak.

Ngenes… -_____-“


Intinya sih, diblog ini bakal gue isi dengan tulisan tulisan yang gak terlalu penting, sekedar menumpahkan ide yang menumpuk di fikiran gue, yang gak bisa gue ceritakan secara lisan. Kalo lo pikir ini blog curhat, lo salah beras, eh… besar.  Gue gak terlalu suka sama yang namanya nulis nulis curhatan kayak diary gitu, hal itu “CEWEK BANGET!” padahal kan gue 99% laki laki, (dan jangan tanyakan satu persennya)

FYI ajah, gue bukan bloger yang konsisten, ngeblog kalo lagi mau ajah. Dan ini juga bukan blog pertama gue, gue punya blog yang berisi kumpulan cerpen dan cerbung buatan gue dan seorang teman di tumpahantintakami.blogspot.com yang udah jarang banget di update. Dan blog ini gue buat untuk gue pribadi, berbeda dari blog sebelumnya.

Mengenai pemilihan judul blog ini, “@aderlangga” itu gue ambil dari username twitter gue, jadi, blog ini gak bakal jauh jauh dari twitter gue, dan berhubung gue udah mulai bingun mau nulis apa lagi buat postingan pertama ini, gue sudahi sampe disini ajah, dari pada lama lama gue ngomomgin nikahannya mas anang dengan ashanty yang konon kabarnya pas malem pertama aurel mau gangguin dengan pengen ikut tidur bareng bertiga. Dasar aurel, dia itu gak bisa ngeliat sikon, kalo emang mau ngerasain malem pertama kan bisa ajak gue ajah. ah, sudahlah, mungkin dia juga… tunggu-tunggu… gue beneran ngomongin mereka. Sudahlah yah, sampe sini aja dulu. Sampai jumpa di postingan berikutnya.  ;) *ngedip2 ala anisa cherrybelle*

My name is Adam, and I’m not a terrorist.

Nb: cara logoutnya gimana ya?