Sabtu, 21 September 2013

Saat cinta itu datang.

    Terjadi seperti ini. Suatu hari kamu bertemu dengan seseorang yang belum pernah kau jumpai sebelumnya, bahkan dalam benakmu sekalipun. Seseorang yang benar-benar asing dalam hidupmu, namun entah untuk suatu alasan tertetu, kamu merasa orang asing ini benar benar membuatmu merasa lebih nyaman daripada orang orang yang kamu kenal baik sebelumnya. Membuatmu merasa nyaman yang biasanya hanya dirasakan jika kau berada dengan orang yang sudah kau kenal baik bertahun-tahun.
    berlanjut di hari hari selanjutnya, orang ini mulai mengacaukan pagimu dengan menampakkan wajahnya dalam bayang bayang cerah saat kau membuka mata. senyumnya tidak pernah benar benar pergi walau kau tidak berusaha untuk memikirkannya… dan kau mulai bertanya kenapa.

        "kenapa orang ini selalu saja muncul?"
        "kenapa selalu saja dia?"
        "kenapa membayangkan senyumnya saja dapat membuat bibirku ikut tersenyum?"
        "tidak bisakah dia memberikan kesempatan pada orang lain untuk kupikirkan pertama kali di pagiku?"
   
    pertanyaan pertanyaan yang belum terjawab hingga pertemuan berikutnya. apa yang orang ini lakukan hingga bisa membuatmu bertingkah seperti orang yang sedang jatuh cinta... hey, tunggu! apakah mungkin? jatuh cinta secepat itu? tidak. cinta pada pandangan pertama itu hanya ada dalam novel dan film-film romantis. tidak ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. yang ada hanya terpesona pada pandangan pertama. dan pesona pada pandangan pertama itu mudah sekali untuk hilang tak berbekas jika tidak bertemu lagi dengan orang itu.
    tidak pada pandangan pertama. orang ini mulai mengusik pikiranmu pada pertemuan selanjutnya setelah pertemuan pertama yang berkesan. Hari selanjutnya kau bertemu dengan orang ini dan mengalami kejadian kejadian sederhana yang membuatmu tidak bisa berhenti tersenyum. seperti misalnya saat melihat dia yang berteriak begitu keras saat menonton film horor bersamamu. saat tertawa bersama dalam perjalanan karena membicarakan hal yang sebenarya tidak ada intinya. senyum yang entah mengapa mudah sekali tergambar di wajahmu ketika ia menyebutkan namamu. melihat dia yang kesulitan untuk masuk rumah karena kalian pulang terlalu larut dan gerbang sudah dikunci hingga ia perlu memanjat pagar untuk masuk ke rumah dan kau akan melakukan apapun untuk dapat membantunya.  kejadian kejadian sederhana yang perlahan terukir menjadi sebuah kenangan, kejadian yang bahkan sesederhana senyum yang mengembang saat pesan singkatnya muncul di layar ponselmu. kejadian yang terus teringat hingga menjelang tidur dan muncul kembali di keesokan paginya.
    di hari-hari selanjutnya, pertanyaan itu muncul kembali. pertanyaan yang hanya hatimu dapat menjawabnya. "apakah aku telah jatuh cinta?" dan kau juga mulai heran, kenapa nampaknya gagasan itu mulai masuk akal?
    kau bukanlah orang yang mudah jatuh cinta. itu yang kau ketahui tentang dirimu, setidaknya setelah bertahun tahun sejak pertama kali kau mengenal kata itu. kau bukan lah tipe orang yang semudah itu rela melaukan banyak hal untuk orang lain tanpa perlu orang itu memintanya. bukan, kau bukanlah tipe orang seperti itu, namun bersamanya, seperti itulah kau menjadi.
    debaran itu mulai jelas terasa setelah lintasan kata cinta yang berkelebat di benakmu. debaran aneh yang biasanya terjadi pada saat dirimu jatuh cinta. dan problema selanjutnya, kau belum yakin.

        "Apa mungkin?"
        "Kenapa harus orang ini?"

    kenapa harus orang ini yang bisa membuatmu tidak lagi peduli pada orang lain prihal perasaan? kenapa orang ini yang bisa membuatmu tidak ingin lagi ada yang lebih baik di antara kekurangan kekurangannya?
    tidakkah aneh, seseorang yang begitu asing beberapa waktu lalu itu dalam waktu singkat menjelma menjadi seseorang yang seolah kau kenal seumur hidupmu. Dan kau mulai menyadari, beginilah cara cinta bekerja. Ia tidak pernah memberi alasan pasti kenapa kau bisa merasakannya. Tidak pernah dengan pasti memberi tahumu kapan rasa itu dimulai. Tidak pernah benar benar memberi alasan padamu kenapa bisa kau merasakannya.
    Apa Karena senyumnya? Apa karena tawanya Apa Karena kebaikannya? atau bahkan karena perhatiannya?
    Tidak, bukan hanya karena itu, Karena kau bisa mendapatkan senyum, tawa, perhatian dan kebaikan dari siapapun.
    Tidak pernah ada alasan pasti kenapa seseorang bisa jatuh cinta. Jadi jika saat itu terjadi, yang perlu kau lakukan hanyalah meyakininya dan hal itu akan menjadi nyata.


                                                                         --A--